Usaha Aksesoris Korea Memanfaatkan Momen yang Tepat

Info Usaha - Demam mode dan gaya K-Pop terus melanda Indonesia bahkan hingga tahun ini. Tren ini disambut Deni Bastian, seorang pebisnis asal Banyuwangi, Jawa Timur lewat jualan aksesoris bergaya Korea seperti bando, bros, bandana, hingga jepit rambut dengan bendera Denbas Shop.

Memanfaatkan kesempatan tersebut, Deni menjalankan bisnis aksesoris wanita bercita rasa Korea sejak 2 tahun lalu. Menurutnya tren gaya Korea sebenarnya telah muncul sejak beberapa tahun yang lalu, namun di Indonesia tren tersebut mencapai puncaknya pada tahun lalu dengan gempuran film serial maupun grup musik Korea yang masuk dan sepertinya akan berlangsung beberapa tahun ke depan.

Usaha Aksesoris Korea Memanfaatkan Momen yang Tepat
Di Denbas Shop yang paling diminati adalah bros, kemudian bando, jepit, bandana, cincin kemudian diikuti oleh kalung yang semuanya selalu dikombinasikan pita, renda, tali, bulu, dan kancing. Serta perpaduan warna yang colorfull karena target pasar kami adalah remaja putri sampai anak kuliahan, kebanyakan rentang umur 15 tahun sampai 20 tahunan. Harga jual eceran untuk aksesoris tersebut dibanderol mulai Rp 15.000 sampai Rp 45.000 per item. Karena Denbas Shop fokusnya para reseller, penjualan dibuat secara paket, misalnya Rp 450.000 dapat 9 bros, 7 bando, 6 kalung, 5 jepit dan kita dapat untung Rp 10.000 sampai Rp 15.000 per item, setiap bulan kita bisa jual rata-rata 400-an buah.

Jadi jika dihitung 400 buah produk yang dijual per bulan dengan keuntungan per produk Rp 10.000-Rp 15.000, maka Deni bisa meraup keuntungan Rp 4 juta-Rp 6 juta per bulannya. Cukup menggiurkan bukan?

Deni percaya tren aksesoris seperti kalung, bando, jepit khususnya untuk remaja putri di tahun ini akan sangat didominasi oleh warna-warna cerah. Bentuk dan motif yang lucu dan unik juga akan banyak diminati. Karena itu produksi tahun ini akan di fokuskan pada warna-warna cerah.

Adapun produk Deni ini dijual kepada para reseller yang tersebar di berbagai daerah di luar Banyuwangi seperti Malang, Surabaya, Jakarta, dan Kalimantan.

Copas dari detik Finance
Ilustrasi gambar: koleksi download dah lama (sumber lupa)
Previous
Next Post »